Tuesday, August 05, 2008

Sepotong asa

Kudengar suara berirama disebuah monitor
Menciumi gendang telinga
Menggetarkan detak jantung yang berirama sama
Mungkin terlalu keras melagukannya

Kutekuk jari jemari kakiku
Yang semakin menghujam ke dalam alas kaki
Aku tersenyum,mengingatnya......
Dalam hati aku berkata
"koq bukan di maxima ya....".ahhhhh aku hanya terlarut
Betapa indahnya.....
Suasana akan malamnya walau sendiri
Meski lidah-lidahku merinding dingin.......

Sekali lagi kutekuk jari jemariku,sudah tenggelam dalam
Sudah tidak kelihatan
Mungkin aku akan terpaku disini
Untuk beberapa saat.......
Untuk beberapa waktu..............

Masih kunikmati sentuhan lembut dingin menyentuh kulitku
Dingin menggigil tapi kulitku tak perduli
Masih saja kunikmati tempat ini
Hamparan suara bisingnya
Semburat warnanya berdominasi kuning pekat

Akan kubingkai warnanya
Akan kurekatkan nuansa baru didalamnya
Akan ku tempatkan semilir dingin ini diantaranya
Agar bisa kukenang lagi, bagaimana rasanya vip (tempatku berlalu)

Inilah nuansa baruku
Ketika warna merah membuatku terpana
Ketika hijau tempatku terdahulu dan juga warna bosku
Ketika biru membuatku bisu
Ketika dingin membuatku beku

Inilah nuansa cinta, yang tidak punya logika......
Hanya beberapa sisipan rasa dan taburan asa
Sekali lagi kutersenyum
Betapa Allah dengan segala kebesaranNya

Malam memanggilku
Suara desingannya membuatku tersadar
Kulirik jemari tanganku,masih bergerak acak-acak
Dan tempat yang kududuki merangkulku lagi
Suasana dahuluku itu telah pergi

Maka, kupamitkan sebait doa
Semoga di lain waktu kita akan bertemu lagi,kawan...teman dan kenangan .
Ketika mendung tidak menghalangi
Ketika badai tidak menghampiri

Kupalingkan wajahku tuk terakhir kali
Bersama bingkai memori di tangan kiri
Kulambaikan tangan sekali lagi
Agar dia tahu bahwa akan ada senja yang lain esok hari
Bersama merahnya......
Bersama birunya........
Bersama dinginnya suasana hatiku..........