Adalah lukaku yang merana
Karena sengatmu yang menganga
Resah,Gelisah bercampur dengan harga diri yang utama
Kini.........
Hatiku berdebat
Terperanjat
Kupeluk dadaku erat
Tersirat sesalku yang terlambat
Dengan ikhlas kulepas maafku
Biar ringan langkahku
Walaupun masih membilu didadaku
DIA memaafkan hambanya yang bertobat
Mengapa aku harus merasa hebat
Adapun waktu sisa pertemuan kita
Kuisi dengan suatu pesona
Agar dapat kuucapkan nanti
"Selamat Tinggal"
Yang manis untukmu......
Sunday, July 03, 2005
Subscribe to:
Posts (Atom)